Skip to main content

Banjir Jakarta

Banjir,

bencana atau musibah
 Tiga hal tersebut adalah kehendak dari Allah subhanahu wa ta'ala Manusia tak bisa menghindarinya apabila Jika Allah telah memerintahkan angin air hujan badai turun semua kan tunduk padanya

Seperti halnya pada zaman dahulu kala ketiga Allah menurunkan azab banjir kepada umat Nabi Nuh Karena pada saat itu umat Nabi Nuh ingkar tidak mau mengakui adanya Tuhan satu yaitu Allah Subhanahu Wa Ta'ala

Kembali pada topik di atas banjir yang melanda ada di Jakarta dan provinsi-provinsi yang lainnya

 kalau banjir di Jakarta adalah bukan bencana atau bukan musibah tetapi telah menjadi rutinitas setiap tahun antara bulan Januari dan Februari yang mana percepatan dengan perayaan tahun baru Imlek atau tahun baru China yang berlanjut dengan Cap Go Meh

Apapun Yang Terjadi bahwa hujan karena cuaca ekstrem adalah kehendak dari Allah subhanahu wa ta'ala yang mana suatu ujian atau teguran untuk hambanya agar umatnya

Dengan kejadian tersebut agar kita Warga Jakarta dan sekitarnya untuk bisa ikhlas dan sabar menerima Kejadian ini dan agar hamba Allah bisa berpikir untuk mengatasi bagaimana agar banjir ini tidak terulang kembali atau pun bisa diatasi untuk mengalirkan air hujan yang turun secepatnya ke laut

Sudah berulang kali berganti pimpinan kepala daerah Gubernur Jakarta namun belum ada yang bisa mengatasi banjir tersebut Setiap kali ganti kepemimpinan mempunyai program visi misi yang berbeda tidak melanjutkan program pimpinan sebelumnya

Misalnya gubernur yang terdahulu bersama-sama pemerintah mencanangkan penanggulangan banjir dengan cara cara normalisasi kan asal mula banjir tersebut dari aliran Sungai Ciliwung yang bersumber dari puncak lalu lewat Bogor dan masuk Jakarta
Maksud dari normalisasi Sungai Ciliwung adalah membuat aliran panjang kali Ciliwung lancar tidak ada hambatan dan jikalau ada yang belok-belok dibuatlah alisan tembus yang lurus hingga air mengalir lancar menuju ke laut Ancol Jakarta

  Namun ada juga Kepala Daerah atau gubernur yang tidak melanjutkan program sebelumnya justru memutuskan an8 caranya sendiri misalnya dengan program naturalisasi bukan normalisasi inilah yang menjadi polemik diantara masyarakat banyak penduduk Jakarta yang saling menuding menyalahkan dan bahkan ada yang mendukung Dengan semangatnya dihubungkan dengan era demokrasi

Dengan dalih naturalisasi seolah-olah religius bahwa umat manusia secara sunnatullah tidak boleh melawan kehendak dari Allah subhanahu wa ta'ala yang mestinya memahaminya paham pemahamannya tidak demikian karena Allah menurunkan hujan sebagai peringatan atau ujian kepada hambaNya akan berpikir

Dengan paham naturalisasi rakyat atau penduduk Jakarta digiring opininya untuk bisa menerima keadaan alam seperti adanya nya bahwa air hujan yang turun secara alamiah akan masuk ke dalam tanah Yang mana struktur kondisi tanah di Jakarta sekarang sudah banyak diisi dengan bangunan-bangunan dan jalan-jalan yang semua dengan aspal dan beton sehingga naturalisasi tidak terjadi hingga air hujan tidak meresap ke tanah dan akan mengalir mencari daerah daerah yang rendah sehingga menyebabkan banjir yang tidak berkesudahan karena banyak saluran-saluran yang tidak lancar

 Sebenarnya banjir terjadi karena ulah warga dan dan penduduk itu sendiri yang membuat perencanaan pembangunan tidak teratur dan melanggar aturan yang telah ditetapkan namun perilaku rakyat dan pemegang kekuasaan sama-sama tidak patuh pada aturan yang telah ditetapkan

Selanjutnya marilah kita bersama-sama dengan musibah banjir ini kita bisa mengambil hikmahnya untuk saling gotong royong saling kerjasama saling menghormati dan saling berbagi saling mengingatkan dan yang paling utama Selamatkan warga sekitar dari musibah banjir ini semoga untuk yang akan datang pemerintah daerah lebih fokus khusus menangani masalah banjir ini semoga bermanfaat.









Comments

Popular posts from this blog

MASKER 3 LAPIS

Di era pandemi covid-19 yang bisa dikatakan mencekam setelah ada aturan lock down/psbb, dengan ditrapkan New Normal protokol kesehatan artinya setiao insan manusia diwajibkan melindungi diri, dengan cara melaksanakan budaya baru budaya hidup sehat. Tiap orang wajib cuci tangan dengan sabun, pakai masker setiap pergi, jangan membuat kerumunan dan jaga jarak 1 m, ibadah dirumah ini adalah salah satu cara untuk memutus mata rantai virus covid-19. Dan sekarang tidak hanya sekedar menahan debu tapi jauh lebih kedepan perkembangannya menuju kearah fashion atau kecantikan jadi disamping sehat dengan dipasang filter dan di matchingkan dengan baju yang dipakai atau gamis yang pakai. Bersama ini kami tampilkan metode cara membuat masker tiga lapis.  Masker ini dibuat dari bahan katun dan bisa cuci berulang kali. Buat Masker 3 lapis Hobi buat masker sehat 3 lapis dan cantik. Masker cantik dan sehat 1. Siapkan patrun kertas seperti contoh 2. Siapkan kain katun 50x120 cm 3. Kain sponbon 50x120 4. T

Pengalaman Umroh ke Thaif

12-20 April 2017 Pada hari ke-11 umroh di Mekah telah selesai dengan diakhiri ibadah tawaf ifadah tanda kita berpamit untuk menyatakan umroh telah selesai Rombongan bus jamaah telah siap meluncur dari hotel menuju ke kota Thaif Selatan Kota Mekah posisinya kurang lebih 70 km di sana atmosfer sangat berbeda dengan di Mekah yang suhunya rata-rata 40 derajat Celcius . Di Thaif kotanya sejuk standar daerah tropis banyak tanaman pepohonan dan sekali-kali turun hujan di dalam perjalanan yang berkelok-kelok kiri kanan diapit gunung bebatuan Tiba di Thaif jam 10.00 pagi waktu setempat kita rombongan lalu turun jalan-jalan di sekitar kota Thaif melalui pintu gerbang gaib melihat pasar kaget seperti halnya di tanah air di pinggir jalan kaki lima banyak orang jualan sayur-mayur wortel Bayan dan lain-lain buah-buahan mangga dan lain-lain lalu tak terasa jam 12 siang masuk waktu ibadah wajib zuhur kemudian rombongan bersama-sama ke masjid di Thaif kami dapat pengalaman berharga di suatu masjid saya

Nabi Khidir, Ikan dalam surat Al Khahfi

    Ikan yang bisa hidup di darat atau tanpa air, ada yang menamainya: Lungfish (Protopterus sp). Ikan ini bisa hibernasi bertahun-tahun darat, Ikan ini dakui sebagaimana yang diceritakan dalam ayat suci Al Qur'an, surat Al Kahfi.           "Maka apabila mereka berdua sampai ke tempat pertemuan dua laut itu, lupalah mereka akan hal ikan mereka, lalu ikan itu menggelongsor menempuh jalannya di laut, yang merupakan lorong di bawah tanah."  Kisah Musa dan Khidr dituturkan dalam Al-Qur'an dalam Surah Al-Kahf ayat 65-82. Menurut Ibnu Abbas, Ubay bin Kaab, menceritakan, beliau mendengar Nabi Muhammad bersabda: "Sesungguhnya pada suatu hari, Musa berdiri di khalayak Bani Israil lalu beliau ditanya, Siapakah orang yang paling berilmu? Nabi Musa menjawab, "Aku". Lalu Allah SWT menegur Nabi Musa dengan firman-Nya, "Sesungguhnya di sisi-Ku ada seorang hamba yang berada di pertemuan dua lautan dan dia lebih berilmu daripada kamu". Lantas Musa pun bertanya