Skip to main content

Pengalaman Umroh ke Thaif

12-20 April 2017

Pada hari ke-11 umroh di Mekah telah selesai dengan diakhiri ibadah tawaf ifadah tanda kita berpamit untuk menyatakan umroh telah selesai

Rombongan bus jamaah telah siap meluncur dari hotel menuju ke kota Thaif Selatan Kota Mekah posisinya kurang lebih 70 km di sana atmosfer sangat berbeda dengan di Mekah yang suhunya rata-rata 40 derajat Celcius .

Di Thaif kotanya sejuk standar daerah tropis banyak tanaman pepohonan dan sekali-kali turun hujan di dalam perjalanan yang berkelok-kelok kiri kanan diapit gunung bebatuan

Tiba di Thaif jam 10.00 pagi waktu setempat kita rombongan lalu turun jalan-jalan di sekitar kota Thaif melalui pintu gerbang gaib melihat pasar kaget seperti halnya di tanah air di pinggir jalan kaki lima banyak orang jualan sayur-mayur wortel Bayan dan lain-lain buah-buahan mangga dan lain-lain lalu tak terasa jam 12 siang masuk waktu ibadah wajib zuhur kemudian rombongan bersama-sama ke masjid di Thaif kami dapat pengalaman berharga di suatu masjid saya bersama Pak parlindo Faiz dan Pak Slamet Riyadi setelah ambil air wudhu langsung kami masuk ke dalam masjid seperti pada umumnya kita untuk melaksanakan salat sunnah tahiyatul masjid ruangan masjid ini tidak seperti umumnya masjid di Indonesia paling ujung pada ruang khusus untuk imam kami tidak memahami hal yang demikian di masjid ini tidak ada ruang khusus untuk imam hanya ruangan Lost khusus Jogja dan paling ujung kurang lebih 4 meter ruang kosong di tengahnya ada kotak mimbar untuk khotbah Imam kami tidak mengerti langsung saja salat di ruangan paling ujung surat dua rakaat lalu duduk dan dzikir sambil menunggu jamaah yang lain pada datang untuk melaksanakan surat dzuhur berjamaah setelah adzan komat dikumandangkan kami siap-siap bangkit berdiri untuk melaksanakan salat wajib zuhur namun apa yang terjadi Ternyata kita bertiga berada di paling ujung ruangan dan tidak ada temennya karena batasnya adalah letak mimbar untuk imam tadi Kami berempat tengok kiri tengok kanan Lho kok nggak ada kawannya sholat di samping kita setelah menengok ke belakang Ternyata semua orang sudah rapat posisi setelah kotak mimbar tersebut ke belakang lalu Kami berempat langsung mencari posisi pindah ke belakang sambil bertanya-tanya di dalam hati kok seperti ini bedanya untuk apa ruang kosong yang kurang lebih lebar 4 M tersebut lalu kita mendapatkan Sharp di belakang untuk melaksanakan masbuk dengan imam salat

Comments

Popular posts from this blog

MASKER 3 LAPIS

Di era pandemi covid-19 yang bisa dikatakan mencekam setelah ada aturan lock down/psbb, dengan ditrapkan New Normal protokol kesehatan artinya setiao insan manusia diwajibkan melindungi diri, dengan cara melaksanakan budaya baru budaya hidup sehat. Tiap orang wajib cuci tangan dengan sabun, pakai masker setiap pergi, jangan membuat kerumunan dan jaga jarak 1 m, ibadah dirumah ini adalah salah satu cara untuk memutus mata rantai virus covid-19. Dan sekarang tidak hanya sekedar menahan debu tapi jauh lebih kedepan perkembangannya menuju kearah fashion atau kecantikan jadi disamping sehat dengan dipasang filter dan di matchingkan dengan baju yang dipakai atau gamis yang pakai. Bersama ini kami tampilkan metode cara membuat masker tiga lapis.  Masker ini dibuat dari bahan katun dan bisa cuci berulang kali. Buat Masker 3 lapis Hobi buat masker sehat 3 lapis dan cantik. Masker cantik dan sehat 1. Siapkan patrun kertas seperti contoh 2. Siapkan kain katun 50x120 cm 3. Kain sponbon 50x120 4. T

Nabi Khidir, Ikan dalam surat Al Khahfi

    Ikan yang bisa hidup di darat atau tanpa air, ada yang menamainya: Lungfish (Protopterus sp). Ikan ini bisa hibernasi bertahun-tahun darat, Ikan ini dakui sebagaimana yang diceritakan dalam ayat suci Al Qur'an, surat Al Kahfi.           "Maka apabila mereka berdua sampai ke tempat pertemuan dua laut itu, lupalah mereka akan hal ikan mereka, lalu ikan itu menggelongsor menempuh jalannya di laut, yang merupakan lorong di bawah tanah."  Kisah Musa dan Khidr dituturkan dalam Al-Qur'an dalam Surah Al-Kahf ayat 65-82. Menurut Ibnu Abbas, Ubay bin Kaab, menceritakan, beliau mendengar Nabi Muhammad bersabda: "Sesungguhnya pada suatu hari, Musa berdiri di khalayak Bani Israil lalu beliau ditanya, Siapakah orang yang paling berilmu? Nabi Musa menjawab, "Aku". Lalu Allah SWT menegur Nabi Musa dengan firman-Nya, "Sesungguhnya di sisi-Ku ada seorang hamba yang berada di pertemuan dua lautan dan dia lebih berilmu daripada kamu". Lantas Musa pun bertanya